Hasil Drawing Group UCL 2013/2014


Logo Liga Champions. (Foto: Ist)
Logo Liga Champions. (Foto: Ist)
MONACO – Drawing babak 32 besar Liga Champions musim 2013/2014 sudah digelar. Beberapa tim unggulan akan saling ‘bunuh’ sejak awal kompetisi bergengsi di benua biru itu dimulai.

Sang juara, Bayern Munich akan mendapatkan tantangan dari Manchester City. Ya, dalam grup D itu juga akan menjadi pembuktian dua arsitek anyar. Pep Guardiola yang membesut Munich dan Manuel Pellegrini akan mencoba peruntungan bersama The Citizens.

Partai yang tak kalah panas akan tersaji di grup H. Apalagi kalau bukan pertemuan klasik antara Barcelona versus AC Milan. Ya, kedua tim memang sudah langganan bertemu di babak-babak awal Champions.

Sementara itu di Grup B, Real Madrid akan mendapatkan tantangan dari jawara Serie A, Juventus. Carlo Ancelotti dipastikan akan mendapatkan perlawanan dari mantan klub besutannya itu.

Runner up Liga Champions, Borussia Dortmund yang tergabung dalam grup F akan mendapatkan tantangan dari tim Meriam London, Arsenal. Disusul dengan Napoli yang akan coba bangkit di era Rafael Benitez.


Berikut hasil drawing selengkapnya:

Grup A: Manchester United, Shaktar Donetsk, Bayer Leverkusen, Real Sociedad
Grup B: Real Madrid, Juventus, Galatasaray, Copenhagen
Grup C: Benfica, PSG, Olympiakos, Anderlecht
Grup D: Bayern Munich, CSKA Moscow, Man City, Viktoria Plzen
Grup E: Chelsea, Schalke, Basel, Steaua Bucharest
Grup F: Arsenal, Marseille, Borussia Dortmund, Napoli
Grup G: Porto, Atletico Madrid, Zenit, Austria Vienna
Grup H: Barcelona, AC Milan, Ajax, Celtic

Cleverley Siap Hadapi Perlawanan Bango


Tom Cleverley - Inggris (Foto: ist)
Tom Cleverley - Inggris (Foto: ist)
MANCHESTER – Laga sarat gengsi dan pertaruhan harga diri akan tersaji dalam Premier League akhir pekan ini saat Liverpool menjamu musuh bebuyutannya, Manchester United untuk membuktikan siapa yang paling ‘Merah’ di antara mereka.

Menjelang bentrok The Reds kontra The Red Devils, gelandang United, Tom Cleverley, menegaskan siap meladeni perlawanan Steven Gerrard cs dan menganggap tiap pertemuan melawan Liverpool akan menjadi laga yang istimewa baginya.

Sekalipun The Red Devils hanya mampu meraih satu kemenangan di dua pertandingan awal, Clev –sapaan Cleverley- tetap menganggap saat ini klubnya tetap berada start yang baik.

Ya, United memang sudah harus berjuang keras sejak awal kompetisi karena lawan-lawan tangguh sudah harus mereka hadapi. Setidaknya dalam lima laga pembuka, mereka harus melawan Chelsea, Liverpool, dan Manchester City.

“Ini (hanya meraih satu kemenangan di dua laga awal) bukanlah awal yang buruk. Semua tahu bahwa kami memiliki lima pertandingan sulit di awal kompetisi, tapi kami akan tetap fokus untuk melawan Liverpool,” ujar Clev kepada MUTV, Kamis (29/8/2013).

“Melawan Liverpool adalah game terbesar bagi kami dan kami tetap melihat ke depan untuk bisa meraih poin penuh di Anfield,” terusnya.

Selain pertemuan di Premier League, kedua tim ini juga akan bersua di putaran ketiga Capital One Cup dari hasil drawing.

Lisensi Stadium Diambil EA, Pes 2014 Hanya Sisa 20 Stadium


pes 2014
Pertarungan besar antara dua franchise game sepakbola terbesar di industri game – FIFA dan PES memang selalu menarik untuk disimak. Beragam strategi diluncurkan oleh masing-masing publisher untuk memastikan diri mampu menarik perhatian gamer yang lebih masif, dari strategi bundle, penggunaan engine baru, hingga mekanik gameplay yang kian disempurnakan. Namun jauh sebelum kedua game tersebut dirilis ke pasaran, pertempuran panas ini bahkan sudah terjadi sejak proses pengembangan. Kian terdesak dengan masalah lisensi pemain dan klub yang jauh berada di bawah FIFA, PES 2014  kini harus berhadapan dengan pukulan lain yang serupa. Konami kehilangan hak guna atas stadium Spanyol dan stadium editor untuk seri terbaru – PES 2014.
Sejak awal kelahirannya, lisensi memang menjadi batu sandungan terbesar PES untuk meraih pangsa pasar yang lebih luas. Namun tidak lagi sekedar lisensi pemain atau klub, mereka kini bahkan tidak diperkenakan lagi untuk memuat stadium dari Spanyol dan editornya. Apa yang sebenarnya terjadi? Adam Bhatti – Community Manager PES langsung menunjuk FIFA sebagai biang kerok dari masalah ini. Ia menyatakan bahwa EA benar-benar agresif menjalin kerjasama dengan klub dan liga tahun ini, bahkan cukup untuk membuat PES 2014 tidak bisa lagi menyuntikkan beberapa stadium besar Eropa, termasuk semua stadium dari Spanyol.
PES 2014 kehilangan hak guna lisensi atas beberapa stadium besar Eropa, termasuk semua stadium dari Spanyol. Bhatti - Community Manager PES menunjuk EA dan FIFA sebagai biang kerok. Ia menyebut FIFA terlalu agresif menggelontorkan uang untuk lisensi tahun ini.
PES 2014 kehilangan hak guna lisensi atas beberapa stadium besar Eropa, termasuk semua stadium dari Spanyol. Bhatti – Community Manager PES menunjuk EA dan FIFA sebagai biang kerok. Ia menyebut FIFA terlalu agresif menggelontorkan uang untuk lisensi tahun ini.
Bukankah masalah seperti ini biasanya terselesaikan dengan membangun stadium berbentuk serupa? Sayangnya, Konami dan tim PES 2014 tidak lagi punya waktu cukup untuk mengimplementasikan hal tersebut. Informasi yang datang terlambat akhirnya memaksa PES 2014 untuk dirilis dengan hanya 20 stadium resmi, dan tentu saja tanpa stadium editor. Bhatti menyebut ini sebagai pukulan terbesar. Ia menegaskan bahwa masalah ini bukan terjadi karena Konami “malas”, tetapi lebih dikarenakan kemampuan finansial EA yang jauh lebih besar, memungkinkan mereka untuk mengucurkan uang lebih banyak untuk mendapatkan hak-hak lisensi ini secara eksklusif. Bhatti mengaku mereka tidak bisa bersaing dengan kekuatan ekonomi EA.
Walaupun demikian, menyoroti pentingnya mendapatkan lisensi untuk pengalaman bermain yang lebih maksimal, Bhatti meyakinkan bahwa Konami tidak akan tinggal diam tahun depan. Mereka akan berjuang untuk mendapatkan hak-hak guna lisensi ini kembali untuk memastikan para penggemar PES tidak kehilangan fitur yang mereka cintai. Informasi yang ia utarakan di blog resminya di Winning Eleven Blog ini juga menyoroti absennya “cuaca hujan” di PES 2014 karena keterbatasan waktu untuk beradaptasi dengan mekanik gameplay yang ia akui kini berbeda.Terlepas dari urusan hukum yang mungkin menimpa dan basis fans PES selama ini, lisensi memang tidak pernah menjadi isu yang pantas dikhawatirkan. Tidak sedikit modder yang siap untuk menempuh banyak cara untuk menciptakan sensasi kosmetik yang lebih real untuk setiap seri PES yang ada. Pertanyaannya kini, apakah penerapan Fox Engine yang notabene baru masih memungkinkan proses modding ini berlangsung? Ataukah ia justru akan menjadi ketapel yang melontarkan FIFA 14 mendominasi persaingan tahun ini? Kita tunggu saja.

Rafael Better Than Gareth Bale! Must Watch