Dalam iklan tersebut terdapat
pengakuan “Bahwa gelang tangan Power Balance meningkatkan kekuatan,
keseimbangan, dan fleksibilitas Anda. Kami mengaku bahwa tak ada bukti
ilmiah kredibel yang mendukung klaim kami,” itulah pernyataan dalam
situs tersebut yang dilanjutkan dengan pengakuan terhadap pelanggaran
undang-undang praktek perdagangan.
Power
Balance menawarkan ganti rugi dengan cara pengembalian uang terhadap
pembelian produk mereka. Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengunjugi
situs mereka yang sampai saat ini masih sulit diakses. Penawaran
pengembalian uang ini berlaku hingga tanggal 30 Juni 2011.
Pengakuan
Power Balance ini dilakukan atas desakan dari Komisi Konsumen dan
Kompetensi Australia pada bulan desember lalu. Pengakuan itu juga
dimuat dalam berbagai media Austrailia. Sebelumnya pihak Power Balance
juga diserang oleh asosiasi konsumen diberbagai negara eropa karena
klaim tak masuk akal tadi. Dalam situs Gizmodo.com disebutkan bahwa itu
kali pertama sebuah badan berwenang memaksa mereka untuk mengakui
kebohongan klaim itu.
Di Italia Power Balance di denda sebesar 300rb Euro oleh otoritas karena tak punya bukti ilmiah atas klaim tersebut.
Pihak Power Balance mengklaim bahwa teknologi holografik yang mempengaruhi energi alamiah tubuh. Terdengar aneh memang tapi tampaknya itu terhapus oleh pemasaran viral dan tren yang melibatkan atlet dan para selebriti. Walaupun harganya ratusan ribu rupiah tetap saja laris manis dipasaran.
Pihak Power Balance mengklaim bahwa teknologi holografik yang mempengaruhi energi alamiah tubuh. Terdengar aneh memang tapi tampaknya itu terhapus oleh pemasaran viral dan tren yang melibatkan atlet dan para selebriti. Walaupun harganya ratusan ribu rupiah tetap saja laris manis dipasaran.
Kepalsuan Power Balance
terkuak sudah, tentunya hal ini mengingatkan kita agar tetap waspada
terhadap hal-hal yang serupa. Tak hanya Power Balance saja tentunya
masih ada gelang ataupun kalung yang lain yang mengklaim bisa menjadikan
kita lebih baik.
Sumber: http://justforfun-adrianrivald.blogspot.com/2011/01/kepalsuan-power-balance-telah-terkuak.html#ixzz1A8zNBjyz